Dua Faktor Dari AS Dan Dalam Negeri Membuat Kurs Rupiah Menguat Siang Ini
Monday, May 06, 2024       12:36 WIB

Ipotnews - Data ketenagakerjaan Amerika Serikat bulan April 2024 yang melambat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup bagus pada kuartal I 2024, membuat kurs rupiah menguat terhadap dolar pada perdagangan siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (6/5) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.026 per dolar AS, menguat 57 poin atau 0,35% dibandingkan Jumat sore (3/5) di level Rp16.083 per dolar AS.
Analis pasar uang, Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah memang sudah diperkirakan. "Terutama dengan data ketenagakerjaan AS untuk bulan April, yang melambat dibandingkan bulan Maret," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews.
Sebagaimana diketahui, AS merilis laporan ketenagakerjaan untuk bulan April 2024 pada Jumat akhir pekan lalu. Jumlah penggajian non-pertanian (Nonfarm Payroll) naik 175.000 bulan lalu, yang merupakan peningkatan terkecil dalam enam bulan. Sementara tingkat pengangguran naik menjadi 3,9% dan pertumbuhan upah melambat.
Pertumbuhan lapangan kerja melambat di bidang rekreasi dan perhotelan, konstruksi, dan pemerintah. Penggajian menurun di produsen mobil dan penyedia tenaga kerja sementara. Kenaikan terkonsentrasi di perawatan kesehatan, transportasi, dan perdagangan ritel.
Hasil ini menaikkan ekspektasi pasar soal rencana pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. Data ini juga bisa mengonfirmasi sinyal dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pasca rapat moneter The Fed bahwa tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini.
Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai 5,11% (year on year/yoy). Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal IV 2023 sebesar 5,04% dan kuartal I 2023 tumbuh 5,04% (yoy).
Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, momentum Lebaran dan Pemilu 2024. "Ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% pada triwulan I-2024," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam rilis data BPS, Senin hari ini.
Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2024 mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp3.112,9 triliun. Adapun, Ekonomi Indonesia triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,83% (Q-to-Q).
"Ini juga menjadi faktor yang mendorong penguatan kurs rupiah hari ini," pungkas Lukman.
(Adhitya)

Sumber : admin